Hampir setahun lebih, pembelajaran dilaksanakan secara daring atau belajar dari rumah. Pola kebiasaan baru di tengah pandemi tersebut, mau tidak mau telah menghadirkan persoalan baru. Berbagai persoalan pembelajaran daring terus mencuat,bukan hanya di SMP 17 Semarang namun juga secara nasional.
Jauh hari, SMP 17 Semarang telah menyiapkan beragam program antisipasi pembelajaran daring. Misalnya dengan penggunaan berbagai platform pembelajaran semisal google classroom sebagai learing manajemen system(LMS). Pemanfaatan akun belajar,id dari Kemendikbud oleh siswa dan guru menjadi salah satu program strategi di sekolah yang beralamat di Jangli tersebut.
Guna menyiapkan pembelajaran tatap muka, SMP 17 Semarang menyiapkan dari aspek sarana prasarana, kesiapan pola pembelajaran, dan dukungan orangtua. Guna mendukung hal tersebut, SMP 17 Semarang melakukan survey respon dan testimoni orangtua terhadap rencana PTM. Hasilnya menjadi salah satu dasar untuk persiapan PTM. Selain kebijakan dinas pendidikan,pemerinah kota, dan satgas COVID.
Persiapan sarana misalnya sekolah telah menyiapkan tempat cuci tangan, cek suhu, protokoler kesehatan lain, dan semua guru telah divaksinasi. Selain itu, maping tempat duduk di kelas serta kemungkina model sifting maupun full luring. Bukan hanya itu, sekolah juga menata kelas dengan mematuhi protokoler kesehatan. Bukan hanya itu, satgas covid tingkat sekolah juga disiapkan agar PTM berjalan dengan baik.
" Perlu dukungan orangtua. Orangtua dan siswa tidak usah khawatir, sekolah sudah mengupayakan semaksimal mungkin." ujar Hariyanto Dwiyantoro, MM dalam sambutannya.
Ke depan, sekolah akan terus menyosialisasikan kesiapan PTM di SMP 17 Semarang. Guna mendukung hal tersebut, membutuhkan peran serta seluruh warga sekolah dan orangtua siswa. (humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar